PAREPARE ,RUBRIK.ID– Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare nomor urut 3 Tasming Hamid-Hermanto (TSM-MO) menghadiri kampanye tatap muka dan dialog di Jalan Lajang, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Senin (4/11/2024) sore.
Kampanye tatap muka di Cappa Galung ini terasa spesial, karena tidak hanya banjir masyarakat, tetapi banjir juga tokoh yang hadir.
Para tokoh itu di antaranya Dewan Pembina HSL Special Force’s, H Syamsul Latanro (HSL) bersama istri yang juga Dewan Pembina Queen HSL, St Fatimah Tahir Pabbajah, Ketua HSL Spesial Force’s, H Bakhtiar Syarifuddin (HBS), Ketua Queen HSL, Asriyantin Sudarmin atau Ibu Tio.
Kemudian jajaran tokoh masyarakat yang hadir di antaranya Hj Nuraini Arifuddin, ustazah penceramah kondang Hj Andi Fatimah, H Mistang Hamid (MST), bersama elite partai pengusung TSM-MO di antaranya Ketua PSI Parepare Syamsu Rijal Madani, elite Partai Nasdem Parepare M Anwar Thalib, serta banyak lagi tokoh, jajaran tim pemenangan, relawan dan simpatisan TSM-MO.
Dalam kesempatan itu, Hj Andi Fatimah berujar TSM-MO adalah sosok pemimpin yang dirindukan masyarakat Parepare. Bisa dekat, akrab, dan membuat nyaman masyarakat. Ditambah lagi TSM adalah sosok religius, sederhana dan memang merakyat.
“Masuk masjid pasti ketemu H Tasming (TSM). Ada lewat ambulans mobilnya lagi pak haji. Jadi ingat kita semua tanggal 27 November, pilih H Tasming dan Hermanto. Jangan ki tergoda dengan calon yang lain, tetap ki sama nomor 3, generasi muda. Saatnya Parepare dipimpin oleh pemimpin adil, amanah, dan menggembirakan masyarakat, H Tasming dan Hermanto,” seru Andi Fatimah, penceramah kondang yang mengaku TSM satu-satunya tokoh yang menjenguknya saat terbaring sakit.
Sementara di hadapan masyarakat, TSM menegaskan bahwa 18 program unggulannya bersama Hermanto, lahir dari keinginan masyarakat yang semuanya bermuara untuk kesejahteraan masyarakat.
“Jadi mari ki doakan Tasming dan Hermanto mudah-mudahan terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wakil Kota Parepare, Insya Allah akan sejahterakan masyarakat dengan 18 program unggulannya. Insya Allah 18 program ini bisa dipertanggungjawabkan dunia akhirat. Karena pada saat disusun saya sudah minta jangan buat program yang tidak bisa diwujudkan,” tegas TSM.
Hal sama ditegaskan Hermanto. Dari 18 program itu, Hermanto mengerucutkan ada tiga program unggulan utama yakni pelayanan dasar yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Di antaranya untuk bidang pendidikan, gratis seragam sekolah beserta perlengkapannya bagi pelajar mulai TK, SD, SMP, hingga SMA sederajat. Termasuk ada program beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu dan berprestasi.
“Kemudian pelayanan dasar kesehatan, kami ingin menambah kualitas pelayanan kesehatan khususnya di RSUD Tipe B (Andi Makkasau). Tidak ada lagi antrean panjang dan pelayanan yang berbelit,” ungkap Hermanto yang juga Ketua DPC Partai Hanura Parepare.
Sementara program unggulan ketiga adalah kesejahteraan masyarakat. Bantuan-bantuan harus dipastikan tepat sasaran, tidak ada lagi istilah titipan dan sebagainya, serta bantuan tersebut diantar langsung ke rumah warga.
Sementara dalam sesi dialog, Nuraisa mengharapkan adanya program bebas banjir. Bagaimana menanggulangi banjir, dan penanganan titik-titik rawan banjir di Parepare.
TSM merespons positif harapan warga. “Salah satu program unggulan kami adalah penanganan banjir bukan hanya dataran rendah tapi juga dataran tinggi. Tapi kita harus ketahui dulu penyebabnya supaya ada langkah-langkah pencegahan. Salah satunya sumbatan di drainase. Seharusnya sebelum musim hujan sudah harus dibersihkan drainase itu, jangan nanti saat turun hujan. Demikian juga sungai-sungai, akan kami normalisasi dengan berkoordinasi provinsi dan pusat untuk penanganannya,” tandas TSM.
Yang menyentuh dalam kampanye ini, adalah seorang penyandang tunanetra bernama Tante Ija, warga Cappa Galung, yang rela hadir
langsung di lokasi, dengan menumpangi ojek motor hanya untuk mendengar suara TSM. “Saya mau dengar suaranya H Tasming berkampanye,” kata Tante Ija yang ikut berbaur dengan warga lainnya.
Kampanye sempat diguyur hujan, namun itu tidak mengurangi antusiasme masyarakat untuk tetap bertahan di lokasi. Mereka memilih berteduh di bawah tenda, halaman rumah warga hingga di bawah pohon, menunggu sampai kampanye berakhir.(rls/kra)