Berjalan Dengan Baik Pelayanan Kesehatan Warga Terdampak Gempa M5,6 di Desa Gasol

by -237 Views

CIANJUR, RUBRIK.ID – Warga Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat merupakan salah satu desa yang terdampak gempa magnitudo (M)5,6 pada Senin lalu (21/11). Warga setempat mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.

Pelayanan kesehatan warga terdampak, baik yang tersebar maupun di pos pengungsian termasuk dalam prioritas penanganan selama masa tanggap darurat. Pos komando menetapkan prioritas penanganan juga pada pencarian korban hilang dan evakuasi serta pemenuhan kebutuhan dasar para penyintas.

Iis, salah satu penyintas yang rumahnya rusak berat, menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan kepada para penyintas berlangsung dengan baik.

“Setiap pagi petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kepada para pengungsi disini,” ujar Iis saat ditemui di tenda pengungsian BNPB, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11).

“Pelayanan sangat sigap dan cepat, contohnya saat ini ada dua orang lanjut usia (perempuan dan laki-laki) sedang mengalami sakit, kami melapor dan petugas kesehatan secara tanggap langsung ke sini dan melakukan perawatan secara berkala,” jelas Iis.

Diketahui kedua orang lanjut usia (lansia) tersebut mengalami sakit sejak sebelum bencana gempa bumi terjadi.

“Tim medis sangat siaga memeriksa para pengungsi,” ungkapnya.

Kemudian Iis mengatakan, kebutuhan dasar kepada para pengungsi cukup terpenuhi.

“Di sini selain ada tenda pengungsi, kami juga dibantu ada tempat ibadah darurat dan dapur umum,” ujarnya.

“Saat ini kami juga secara gorong royong membangun gudang untuk menampung bantuan logistik yang diberikan sehingga dapat terinventaris dengan baik,” terangnya.

Kebutuhan air bersih untuk para penyintas juga telah terakomodasi dengan baik. Sebanyak dua toren dengan masing-masing muatan mencapai 530 liter per hari disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan aktivitas warga terdampak.

Selanjutnya, Iis mengatakan bahwa terdapat 100 orang yang menempati tenda pengungsian tersebut.

“Terdapat kurang lebih 100 orang disini, termasuk diantaranya 30 anak-anak, disini dominan pengungsi perempuan,” jelasnya.

Iis mengatakan, kebutuhan dasar bagi khususnya anak-anak dan perempuan telah diberikan secara berkala setiap hari, namun karena saat ini sering kali wilayah terdampak diguyur hujan, kebutuhan kasur, matras dan selimut sangat dibutuhkan.

“Cuacanya dingin, apalagi bagi anak-anak, kami masih membutuhkan kasur, matras dan selimut sehingga ketika hujan turun, anak-anak tidak kedinginan saat tidur di tenda,” tutur Iis.

“Kebutuhan bagi orang dewasa cukup terpenuhi, memang yang lebih penting saat ini bagi kami kebutuhan anak-anak, karena makanan, minuman dan barang untuk anak-anak lebih beragam,” lanjutnya.

Gotong royong antar penyintas juga dilakukan sehingga kebutuhan dari masing-masing pos pengungsian dapat terpenuhi secara merata.

“Misalnya hari ini kami mendapatkan cukup banyak bantuan, kami juga membagikan ke pos pengungsi lain sehingga tidak ada yang kekurangan bantuan,” pungkasnya.

Iis turut menyampaikan apresiasi atas bantuan BNPB dalam memenuhi kebutuhan pengungsi di Desa Gasol.

“Terima kasih kepada BNPB, atas bantuan dan kehadirannya, kolaborasi seluruh pihak dalam membantu para pengungsi sangat kami hargai,” ungkapnya.

Akses jalan yang cukup sempit dan mobilisasi tinggi dalam penanganan pascagempa membuat distribusi bantuan logistik menjadi kendala dalam menjangkau wilayah Kecamatan Cugenang. Tim gabungan juga masih melakukan mobilisasi menggunakan sepeda motor trail untuk menyalurkan bantuan logistik ke Cugenang, termasuk Kampung Pasir Angin yang masih belum tersalurkan bantuan secara maksimal. (r3)